Saturday, August 28, 2010

Topik Skripsi

Mahasiswa yang konsultasi skripsi untuk pertama kali biasanya menyodorkan jurnal sambil bertanya, "Pak, jurnal ini bagus tidak untuk skripsi?"

Sekilas kulirik, kalau jurnalnya jurnal internasional yang dikenal baik dan tahunnya agak baru (>th 2005), maka dengan singkat kukatakan, "Bagus!"

Kalau jurnalnya tidak terkenal, tahun jadul, ya lihat-lihat dulu dengan baik, karena rata-rata tidak berkualitas, atau terlalu simpel. Simpel disini dibandingkan dengan skripsi-skripsi yang sudah ada, atau dibandingkan dengan persyaratan minimal skripsi mahasiswa S1. Jangan dibandingkan dengan kemampuan mahasiswa yg bersangkutan saat ini, karena mungkin sesederhana apapun jurnal berbahasa inggris akan terlihat sulit (apalagi kalau bahasa inggrisnya cuman bisa bilang I lop yu thok)

Biasanya jurnal internasional terbaru menggunakan pendekatan/metode/terobosan baru pada topik-topik keuangan notabene sudah banyak diteliti. Topik mungkin usang, tapi ada kontribusi baru dengan menggabungkan beberapa metode, variabel dlsb.

Kembali ke pertanyaan dan jawaban tadi. Pertanyaannya kan cuman bagus atau tidaknya tho? Ya jawabannya juga BAGUS atau TIDAK. (Karena pertanyaannya tidak berbobot, jawabannya tidak berbobot pula hehehe)

Biasanya mahasiswa download jurnal, melirik judul dan abstract, bolak balik tapi gak donk, sing penting tahu ini topiknya tentang apa, udah... Trus ditanyakan ke dosen, bagus atau tidak... jangan salahkan dosen kalau jawabannya seperti di atas. Kalau jawaban lebih mah, itu namanya membacakan, nggarapke...

Padahal yang dimaui adalah, dalam skripsi mahasiswa belajar berproses menemukan, mencari tahu maksudnya, memahami dan melakukan (penelitian). Dosen pembimbing adalah teman diskusi, teman mendapatkan keterangan tentang sistematika dan prosedur, teman mendapatkan koreksi dari kesalahan proses riset dan pemahaman... Bukan teman untuk menerjemahkan dan membacakan jurnal...

Dan kalau dosen ditanya, "Topik apa yang bagus dan belum pernah diteliti?"
Faktanya, semua bidang/topik di manajemen keuangan (termasuk bidang manajemen lainnya) SUDAH RIBUAN KALI DITELITI oleh RIBUAN ORANG.. mana ada yang belum pernah diteliti.
Mana yang bagus? Lha kalau sudah sering diteliti bagaimana bisa menjawab satu topik bagus?

Bagus itu terletak di isunya, bukan bidang topiknya, bagus itu terletak fenomenanya dan meramu fenomena itu menjadi permasalahan penelitian baru (bukan topik baru lho ya), dengan metodologi baru, data yang unik, bukan terletak pada alat statistiknya. Alat statistik yang sederhana seperti uji beda pun kalau isu yang diangkat berkualitas/baru/unik akan membuat sebuah riset bisa kukatakan bagus.

Idealnya, ketika mahasiswa mendapatkan artikel/jurnal (setidaknya lima lah). Coba pahami satu persatu, topiknya apa, pertanyaan risetnya apa, variabelnya apa, hubungan antar variabel bagaimana, apakah proxi (cara pengukuran) variabel itu bisa didapatkan datanya (cek dulu ke perpus, cari ICMD/JSX monthly statistic), trus alat statistiknya apa, baru setelah itu dikonsultasikan ke dosen. Jadi ketika bertemu dosen terjadi diskusi, bukan minta diterjemahkan/dibacakan hehehe....

By the way, skripsi adalah bentuk uji nyali kedewasaan mahasiswa, karena yang menentukan riset mahasiswa sendiri, seberapa cepat atau lama juga ditentukan sendiri, seberapa baik menghadapi dosen pembimbing juga tergantung kesabaran, ketabahan mahasiwa sendiri. Sering kali jatuh di tengah jalan karena mutung, bingung, gak donk dan tak tahu harus bagaimana. Sayangnya pada tahap putus asa ini, yang dilupakan adalah bahwa DENGAN BERPROSES/MENCARI TAHU MAKA TEKA-TEKI AKAN TERPECAHKAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT. Dengan berhenti mencari tahu dan berproses maka terhenti pula proses pembelajaran, terhenti pula ide, terhenti pula kemauan, dan akhirnya memunculkan kegamangan ketika harus memulai berproses lagi.



So buktikan diri bahwa kalian mampu menghadapi tantangannya!!!

Tuesday, July 27, 2010

Apa kabar Finance Research?

Udah lama gak ngecek jurnal-jurnal terbaru. Jadi bebal...
Barusan ngecek JPM.
Hemm... sementara kita masih pusing bermain-main di alat analisis, mereka bermain di topik....

Monday, July 26, 2010

Siapa yang Mengatur Sandal di Masjidku?


Kira-kira sebulan ini kalau ke masjid agak telat pasti melihat bahwa sandal-sandal jama'ah yang melewati pintu selatan sudah diatur menghadap keluar dengan rapi. Seakan pengaturnya tahu, bahwa pengaturan itu akan membuat enak dilihat dan memudahkan jamaah ketika pulang nanti.  Tapi baik aku maupun orang serumah pun tak tahu siapa pengaturnya.


Seperti barusan jama'ah subuh di masjid, aku datang ketika rakaat satu sudah mulai, dan sandal-sandal sudah tertata rapi.


Apa yang menjadi pikiranku adalah landasan berpikir seperti apa, atau karakter seperti apa orang ini? Apakah dengan lugunya dia hanya berpikir, ini memudahkan orang, ini akan terlihat manis kalau rapi, ataukah reflesi pengalaman yang tidak menyenangkan dengan sandal yang tidak teratur dengan rapi?

Bagiku, menggunakan skenario jika - maka, bila aku yang melakukan, dan aku bisa konsisten, itu akan menjadi kepuasan tersendiri bahwa aku bisa merapihkan sesuatu sehingga terlihat enak dan itu berguna bagi orang lain. Sebuah kepuasan kecil yang membuat kenyamanan hati bahwa "I'm doing the right thing" peduli orang lain tahu atau tidak. Aku tidak menyepelekan hal-hal sekecil ini. Berdasar pengalaman, hal-hal yang baik dilakukan bila itu hal baik, dan kemudian kita menikmati kedamaian dan kenyamanan hati akibat perbuatanku, itu akan berdampak pada karakter kesuluruhan kita, bahwa kita akan terpacu untuk melakukan hal-hal baik lainnya, tidak peduli skala besar kecilnya pekerjaan itu. Dan itu akan menjadikan setiap detail kehidupan kita akan bermakna... 

Dan itulah cara tepat untuk berbahagia...

Monday, July 12, 2010

Diklat Prajab

Well, ini hal yang lagi update.. Diklat Prajab. 
Seharusnya ini gratis, walaupun kewajiban tetapi sekaligus hak. Sayangnya negara hanya bisa mensubsidi separuh dari SDM yang direkrutnya Desember 2008 silam sehingga angkatanku harus bayar separuh.

Hemmm.... perencanaan SDM yang buruk. Seharusnya jika merencanakan suatu jumlah harus beserta anggaran pengadaan dan pengelolaannya.

Btw prajab yang diikuti pengangkatan PNS berarti banyak buatku selain gaji akan diterima full 100% (sekarang baru terima 80%). Antara lain kesempatan sekolah, kesempatan menjadi pembimbing skripsi secara formal, dan terutama sekali adalah memulangkan istriku untuk berdomisili di dekatku (saat ini tugas di Palu)

Gelombang I: 13-26 Juli 2010
Gelombang II 2-15 Agustus 2010 (ikut yg ini)
Tempat di Srondol, Semarang

Well, let see, how important it is..

Australia? Why not?

Sekolah di luar, sebuah cita-cita yang seakan di ujung mata tetapi harus duduk kembali merenungkan kendala-kendala terutama kendala fisik.

Pinginnya ke Eropa tetapi paling dimungkinkan adalah lokasi yang dekat saja. Pilihan pun jatuh ke Australia. Beasiswa ADS dari pemerintah Australia deadline 27 Agustus 2010. Sayangnya aku tidak bisa ikut jalur pegawai pemerintah karena belum PNS, jadi pakai jalur umum yang kans-nya sedikit. Sayangnya lagi korespondensi untuk mencari supervisor Disertasi belum dilakukan karena masih mencari ide proposal.

Masih mencari ide proposal bidang keuangan yang memakai data unik dalam negeri. Unik adalah kunci agar mudah diterima supervisor, karena cenderung supervisor berpendapat kalau data yang umum didapatkan, mereka pun bisa melakukan risetnya.

Hemmm... masih bergulat dengan ide...

The next stepnya tentunya download JPM (Journal of Portfolio Management) sembari menyiapkan berkas-berkas...

Masih cukupkah waktu?

Final Result: Semester Genap 2009/2010

Semester genap ini mengelola 7 kelas:
- 3 kelas reguler Praktek Manajemen 3
- 2 kelas non-reguler Praktek Manajemen 3
- 1 kelas reguler Statistik Ekonomi
- 1 kelas D3 Statistik Bisnis 

Kelas Reguler Praktek Manajemen 3
Tiga kelas A, B, dan C. Antusiasme kelas sangat bagus. Hanya saja ada mahasiswa yang menyepelekan kuliah. Setelah dicek memang tidak hanya menyepelekan mata kuliah ini, tetapi mata kuliah yang lain juga. Mahasiswanya diluar dugaan melebihi jumlah yang diperkirakan jurusan, sehingga harus menggunakan dua kelas dalam satu sesi. Sangat melelahkan. Tetapi antusiasme mereka membuat semua lelah itu terobati.

Kelas Non-Reguler Praktek Manajemen 3
Cukup antusias, walau harus bekerja ekstra keras untuk membuat analogi atau contoh-contoh agar lebih mudah dipahami. Hanya saja waktu kuliah ditaruh di Jumat sore dan malam sehingga harus jaga fisik agar tidak kelelahan. Pengaturan waktu ini juga membuatku harus menunggu hingga esok hari untuk pulang ke Jogja (btw aku asli Jogja ya adik-adik)

Kelas Reguler Statistik Ekonomi
Kelas yang menyenangkan dengan antusiasme yang sangat tinggi. Mungkin karena masih semester 2 sehingga semangat mereka berapi-api. Tak salah jika kuberi penghargaan tinggi atas antusiasme mereka mengikuti proses, mengerjakan tugas dan ujian. Hasil lihat di StatekS1C

Kelas D3 Statistik Bisnis
Di luar dugaan kelas ini membludak dari 40an yang terdaftar menjadi 61 karena ketambahan make up. Padahal awalnya menggunakan ruangan yang kecil 103. Alhasil kontrol terhadap mahasiswa sulit dilakukan. Terlebih antusiasme mereka kurang. Menggunakan komparasi Kelas Reguler Statistik Ekonomi sebelumnya, sangat perlu ekstra kerja keras untuk menjelaskan materi yang sama. Sementara Kelas Reguler ujian closed book hasilnya bagus, kelas ini Open book pun hasilnya pas-pas-an bahkan banyak yang kurang. Perlu koreksi dalam kegiatan belajar mengajar bagi kelas seperti ini untuk semester depan. Strategi baru yang bisa mendorong partisipasi dan keterlibatan akademis mereka sangat diperlukan. Hasil lihat di StatbisD3C

Beberapa koreksi yang harus dilakukan:

- Strategi mengelola kelas besar
- Kendali atas individu peserta kelas
- Perbaikan materi yang dicakup dan perencanaan alokasi waktu pertemuan yang efektif

Re-blogging

Dear all...
Ini adalah blog lama yang diperbaharui lagi, postingan terdahulu telah dihapus dan akan diisi perkembangan terbaru..